Minggu, 27 Maret 2011

Selesai jadi steering..

Uhhhhh(lega)….
Akhirnya selesai, tugas sebagai steering committee pada Forum pengkaderan HIKMA LUTRA (Himpunan kerukunan mahasiswa luwu utara) akhirnya kelar, tepat waktu sholat subuh(27/02/11)
Pesertanya, walaupun Cuma beberapa biji, tapi jiwa-jiwa kritis mereka terlihat menonjol. Terutama untuk salasatu peserta akhwat (baca: perempuan), saya lupa namanya, yakinka, dia pasti akan menjadi salahsatu kader militant HIKMA LUTRA..
Terselip juga rasa bangga, kenapa?
Begini tohh,
Saya menyuruh semua peserta untuk menjawab pertanyaan yang saya berikan, pertanyaan apa?
Ini dia;
Pertama, Tulisakan pemateri yang paling menarik serta yang paling membosankan menurut anda!
Kedua, Tuliskan Steering committee yang menrut anda paling menarik dan juga yang paling membosankan!
Ketiga, tuliskan nama panitia yg menurut anda paling menarik, serta nama panitia yang paling anda benci!
Kelima, tuliskan nama peserta pengkaderan yang anda sukai!!
Dan, membuat saya sedikit bangga adalah soal yang kedua, karena saya dipilih sebagai steering yang paling menarik(ketawa ka dulu nah; hahahahah). Padahal saya Cuma tampil satu kali. Tapi, di materi pamungkas, yaitu materi konstitusi.
Walaupun pengkaderan kali ini, sangat jauh dari harapan, tapi saya berharap, hal itu, menjadi cambuk bagi kita (kader-kader HIKMA LUTRA), untuk memberi yang terbaik kedapannya.
Saya berterima kasih pada kakanda Yuyu almurtadha (HMI-MPO), karena beliau telah memberi banyak  inspirasi untuk saya. semoga beliau selalu sukses. Dan moga-moga beliau membaca tulisan ini, agar ucapannya terima kasih saya tersampaikan…
Pun, Untuk kader baru, saya secara pribadi mengucakan selamat datang di Himpunan Kerukunan Mahasiswa Luwu Utara.!!
Eh, shalat subuh ka dulu nah..
Palopo, 27 maret 2011




























Jumat, 25 Maret 2011

ANARKIS

APA ITU ANARKISME ?
Anarkisme / Anarchy (Yunani : an-archos, tanpa pemerintah-tanpa penguasa)sedangkan definisi 'tanpa peraturan' itu cuman turunan dari kata tanpa-pemerintah itu tadi... turunannya antara lain jadi: tanpa-undang-undang, tanpa-hukum,atau biasa berarti kekacauan sosial, Negara yang inkostitusional. Kita mengetahui tidak satupun dari pengertian diatas yang dapat mewakili secara mutlak. Kaum Anarkis sendiri berpendapat bahwa anarkisme itu adalah " Tidak ada yang menjadi penguasa diatas semua orang/ "Nobody being boss over anybody else". Anarkisme sangat mengutamakan perbaikan peningkatan kesempatan individual yang dapat berguna bagi society atau masyarakat. Dengan adanya kebebasan bagi individual itu sendiri akan diberi kesempatan secara sendirinya baik itu akan bertahan hidup, atau akan punah atau mati. Dalam tatanan masyarakat yang sehat, tiap individu akan berguna untuk individu yang lainnya begitu pun sebaliknya dan kebebasan memilih akan berkembang diantaranya. Dalam segala aspek sifat co-operation atau kerja sama sangatlah cocok dan sehat, begitu pula halnya dalam tatanan masyarakat. Sebuah bentuk Organisasi dikatakan cocok dan sehat untuk melakukan kerja sama tersebut, sehingga individu-individu yang ada dapat melakukan apa yang mereka inginkan, dan tidak memaksakan organisasi untuk melakukan sesuatu kegiatan yang tidak dikehendaki. Kepemimpinan juga dikatankan cocok, selama kepemimpinan itu bersifat inovatif dimana sangat cocok dengan individu yang lainnya, dan "kepemimpinan" disini bukan sebagai euphemisme dari penguasa/boss. Institusi sosial yang tidak sehat akan selalu ditentang oleh masyarakat, begitupun halnya dengan anarkisme, Kaum anarkis akan selalu menentang segala institusi yang bersifat menekan, seperti contohnya Negara, Militer, Perbudakan, Sistem, Tahanan, Gangster, Bom Nuklir, Uang, Patriarki, Matriarki, Theokrasi, dan Negara. Untuk melakukan perubahan dari sebuah dunia yang berNegara penuh menjadi sebuah dunia tanpa Negara dirasakan sebagai hal yang mustahil, namun ada sebuah alternative dimana dilakukannya sebuah transisi atau pergantian Negara dimana kita tidak khawatir dengan problem problem yang menghadapi kebebasan masyarakat. Dapat kita rasakan bahwa tatanan masyarakat yang kita jalani lebih menekan dari semestinya, jadi marilah kita sedikit lebih bertahan dan menekan tatanan yang ada dan mungkin hal itu dapat menjadikan semuanya lebih baik dari sebelumnya. Dalam hal ini, bagi seseorang yang mengatakan dirinya sebagai kaum anarkis namun menawarkan sebuah kekuatan luar untuk mempercepat terjadinya perubahan adalah suatu tindakan kriminal. Anda tidak dapat menghancurkan kekuatan yang menekan dengan cara yang sama seperi dengan contoh ; kekerasan tidak bisa dilawan dengan kekerasan. Jadi Anarkisme adalah sebuah kekuatan oposisi atau lawan dari para penguasa/penindas dan Negara dalam segala aspek.

KAPITALISME

Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara murni untuk mendapatkan keuntungan dari kelas rendah, secara sempit kaum kapitalis sebagai pemeras dari kaum pekerja. Di semua tatanan masyarakat saat ini, kapitalisme sepertinya sudah menjadi suatu kebutuhan. Dalam mekanisme ini dimana kita telah menjual tenaga kita dengan imbalan uang yang digunakan untuk membeli barang barang dan sesuatu lain yang kita butuhkan, namun dibalik itu semua pembagian terhadap kesejahteraan kita selalu diabaikan karena semua keuntungan selalu berpihak pada kaum kapitalis Kapitalisme saat ini selalu diagung-agungkan. Kapitalisme selalu mewajibkan untuk memproduksi banyak produk dengan mengabaikan kesejahteraan. Kapitalisme gaya barat selalu dikatakan paling baik dan biasanya disebut "Free Market" atau pasar bebas, dengan artian kaum kapitalis "bebas" untuk menguras/mengeksploitasi kita. Situasi ini sama hal nya dengan "Planned Economies" pada negara negara "Communist". Karl Marx menyarankan dan berpendapat bahwa kapitalisme adalah sebuah mekanisme atau mesin yang diatur oleh hukum alam - (itu adalah hal yang salah), Kapitalisme itu sendiri adalah suatu sistem yang bergerak dari bentukan sekelompok orang yang berkompetisi secara tidak sehat satu sama lainnya dengan hak untuk menipu kita. Kapitalisme tidak akan memberikan kesempatan bagi kita untuk berkembang, selain perang, kelaparan, resesi dan penganguran yang tidak berhenti. Hal itu akan terus menerus terjadi selama sistem itu masih ada, kita yang mengalami krisis akan mengalami krisis lagi, jadi satu cara yang paling baik adalah mematikan dan m,enghancurkan sistem kapitalisme itu sendiri.

NEGARA

Biarpun Kapitalisme adalah format besar dalam organisasi kemasyarakatan yang bertujuan dalam hal produktifitas, Kaum kapitalisme tidak dapat berkembang tanpa adanya sebuah kekuatan lain yang dapat mengontrol dan menekan masyarakat, kekuatan besar itu adalah Negara. Negara berarti sebagian kecil, kaum minoritas yang mengontrol dan mendominasi seluruh masyarakat, begitupun halnya kita, dengan tujuan untuk mengatur sebuah kekuatan dalam masyarakat dan tidak lain tujuan ini hanya sebagai kedok untuk kaum kapitalis itu sendiri. Sebuah Negara menyusun institusi-institusi dan badan badan yang tergabung dalam pemerintahan seperti parlemen, pemerintahan daerah, kementrian, layanan sipil, polisi, hukum, pendidikan dan badan agama. Tujuan dibentuknya pemerintahan adalah untuk mengatasi peretentangan kelas, dan untuk mengatur kompetisi antar kaum kapitalis, dan untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik. Dengan adanya pemerintahan sepertinya kaum kapitalis semakin merajalela, mereka merasa diberikan hak untuk menjual dan membeli hak kepemilikan pribadi dengan tidak melihat apapun hak pribadi itu dari mulai tanah, makanan, kesehatan, jenis kelamin, pabrik pabrik, rumah rumah atau yang lainnya yang dapat membuat mereka semakin terlihat "baik rupa". Namun Pemerintahan dibentuk sebelum kapitalisme, dan hal itu selalu menjadi format untuk mengontrol dan menekan keinginan rulling class dalam kekuasaan. Di Indonesia kita diberikan "Pilihan", pilihan itu benar atau tidak, kita sendiri tidak tahu. Pilihan itu biasa diberikan tiap 5 tahun sekali atau biasa disebut pemilu, dimana kita diberikan pilihan dengan adanya partai yang kita inginkan untuk memerintah kita, Sama dengan halnya pilihan pilihan lain yang di brikan pemerintah, semuanya bohong dan trik belaka yang membodohi kita sehingga kita memberikan suara. Adanya pemilihan itu akan memberikan kita politus-politikus, sebagai figure panutan yang tidak lain untuk mengatasi segala kesulitan yang kita alami. Namun dalam kenyataannya kekuatan dalam pemerintahan selalu berbohong dan sama hal nya dengan kapitalisme. Dengan adanya kekuatan yang berkonsentrasi seperti itu adalah sebuah resiko yang sangat besar bagi kita untuk mengontrol balik pemerintahan yang ada. Seperti contohnya Fasis atau Lenin (yang terinsipirasi komunis). Untuk mengancurkan pemerintahan bukanlah hanya dengan menghacurkan satu penguasa, tapi kita harus menghancurkan semuanya.

KELAS

The Ruling Class Sekitar 5% dari populasi Dengan contoh : Pemilik modal dari perusahaan besar, Pemilik lahan pertanian besar, Kepala Polisi, Pemimpin agama dan Aristrokrat termasuk keluarga kerajaan.

The Middle Class Sekitar 20% dari populasi Dengan Contoh : Profesional seperti wartawan, dokter, guru, manajer, pekerja sosial juga pekerja keagamaan dalam instansi militer dan juga pemilik usaha kecil.

The Working Class Sekitar 75% dari populasi Dengan Contoh : Pekerja toko, pabrik, kantor, suster, mekanik, petani, tentara dan pengangguran (tenaga kerja tak kerja).

PERTENTANGAN ANTAR KELAS

Seperti telah diungkapkan sebelumnya. Dan Anda sendiri yang memutuskan dimana kelas dan kelas anda berada, jadi : P@à:à E Œ L~(

1. Jangan melakukan hal ini apabila anda berada di Ruling Class atau Midlle Class yang pasti akan merugikan anda sendiri ketika terjadinya revolusi.

2. Ambil sebuah keputusan pasti, mengapa kita harus melakukan hal ini, atau kita harus berdiam diri.

3. Atau anda percaya semua kebusukan itu dapat dihancurkan dam semuanya harus berganti sehingga kita dapat mengorganisasikan diri kita dan melawan.

Semua yang akan kita lakukan bergantung pada ketiga hal diatas dan sebagaimana banyak "perubahan" yang ingin anda lakukan, dan bagaimana persiapan yang anda lakukan. Mungkin sebagian orang memilih buruh dan begabung dengan partai buruh, atau menjadi vegetarian ataupun begabung dengan partai "Hijau". Contoh-contoh diatas tidak ada yang salah, namun itu akan berarti sangat naif jika anda yakin hal itu dapat mengganti semua struktur sosial. Hal yang sama pun terjadi pada sebagian orang yang "dropping out" dan hidup dengan gaya hidup alternative, mereka pikir mereka dapat melakukan perubahan dan tenyata tidak bisa. Negara dapat memberikan toleransi pada banyak orang yang melakukan hidup alternatif selama mereka tidak mengganggu pemerintahan. Sementara yang lain berpendapat dengan memberikan suara kepada partai buruh dapat melakukan perubahan - Class War sangat bertentangan dengan pendapat itu - kami berpendapat dengan memberikan suara kepada partai buruh atau kepada partai sosialis sama hal nya dengan menghambat terjadinya revolusi.! Kami yakini hal ini karena partai partai yang ada ntelah di kontaminasikan oleh pemerintah dan kaum kapitalisme, ide ide mereka telah hilang dengan dilunakan oleh pemerintah. Sebagian orang lagi bergabung dengan gerakan sayap kiri seperti partai buruh sosialis, aoatu militansi-militansi. Mereka sangat menginginkan terjadinya perubahan sosial dan mereka berhasil. Namun kelompok ini hanya sampai terjadinya revolusi tanpa rencana kedepan. Pada umumnya kelompok ini sangat bergantung pada pemimpin dan hal itu yang menjadikan sangat berbeda dengan class war. Pertama tama perlu di luruskan bahwa Class War bukan sebuak "Partai" yang berusaha untuk mecapai sebuah kekuatan. Kita tidak menginginkan untuk menghancurkan satu kepemimpinan untuk lainnya, tidak perduli bagaimana "radical dan progressive" nya dengan yang mereka lakukan pada kita. Mereka selalu bicara tentang " Demokrasi Terpusat" dan bagaimana sebuah kelas pasti membutuhkan "Kepemimpinan" - Itu Hanya sebuah lelucon! Kami tidak tidak membutuhkan kepemimpinan lagi melainkan kami hanya membutuhkan kesadaran. - MEREKA YANG MEMBUTUHKAN KITA ! Kami tidak hanya akan menghancurkan kapitalisme dengan sebuah negara baru, dan hukum baru. Dengan menyampingkan segala hal , secara alami group-group "revolusioner" kecil ini sering kali mempunyai keanggotaan kelas menengah. Lambat laun kaum pekerja akan meninggal kan group ini. Dan pada akhirnya " front organisasi" ini hanya untuk merekrut anggota. Issue-issue yang biasa diambil biasany seperti perang di irlandia, anti racism, anti sexism dan hak gay etc, etc. Pandangan group tersebut diatas sangat berbeda dengan classwar, mereka menganggap bahwa mereka paling penting dalam komuniti, sehingga masih banyak group group itu masih tidak mendapatkan dukungan dari kelas buruh. Kaum buruh berpendapat bahwa group group "Left" itu sangat hanya memikirkan hal yang sempit untuk dirinya. Gerakan "Left" bahkan hanya memikirkan masalah Politik, Ekonomi dan harapan harapan bagi kelas menengah. Dan tragisnya sebelum masa revolusi antar group ini sering bertentangan dan hancur. Class War tidak membuat suatu " Kebutuhan akan Revolusi" didalam kaum buruh. Tapi Class War melihat bagaimana cara memainkan elemen-elemen dalam revolusi dalam setiap perjuangan. Tentunya dengan menggunakan hal hal objektif seperti dengan menumbuhkan "Budaya Perlawanan". Dengan perkembangan-perkembangan ide-ide yang ada pada pejuangan kelas, makin kokoh juga pada Harga diri kelas, kekuatan solidaritas, self management dan internasionalisme. Dengan keyakinana ini barulah kita bisa membawa paham politik dalam suatu komunitas dan kelas juga kepada setiap orang di sekitar kita. Dan pada saat ini kaum kapitalis telah berinvansi pada setiap jengkal hidup kita - namun kita harus yakini bahwa kita dapat mengambil alih apa yang seharusnya kita miliki.

^DooM^ - punx@shitlicker.com

ANARKISME DAN IMIGRASI
KAMU BERHAK UNTUK HIDUP DIMANAPUN KAMU PILIH
KAMU BERHAK UNTUK BEKERJA DIMANAPUN KAMU PILIH
KAMU BERHAK UNTUK PERGI KEMANAPUN KAMU PILIH
KAMU BERHAK UNTUK BEKERJA SAMA DENGAN SIAPAPUN YANG KAMU PILIH
KAMU BERHAK UNTUK BERBICARA DENGAN BAHASA APAPUN YANG KAMU PILIH


Kaum anarkis percaya akan kebebasan berasosiasi
Hal itu berarti bahwa setiap orang mempunyai hak untuk hidup dimana pun tempat yang mereka pilih, bekerja dimanapun yang mereka pilih, dan mempunyai hubungan sosial dengan siapapun yang mereka pilih

Kaum anarkis adalah anti rasialis
Kami tidak percaya akan adanya rasa membeda-bedakan antar orang, karena alasan etnik. Kami percaya bahwa hal itu adalah kejahatan besar, diskriminasi, atau pengotakan yang berbasis etnik, nasional origin, atau kultural. Dan hal itu harus kami hancurkan.

Kaum anarkis adalah anti nasionalis
Hal itu berarti bahwa kami tidak mengakui adanya hak dari setiap pemerintah untuk melegimitasi kewarganegaraan. Kami tidak mengakui adanya batasan teritorial antara tiap negara atau pun melegimitasi batas daerah.

Kaum anarkis adalah anti penguasa
Kami percaya bahwa tidak seorangpun yang dapat didominasi oleh orang lain, tidak satu negarapun yang didominasi oleh negara lainnya, dan tidak satupun etnik, kasta dan kelas sosial yang didominasi oleh lainnya. Kami percya bahwa masyarakat seharusnya mengorganisir secara demokrasi dan pemerintah "kaya raya" haruslah diruntuhkan. Kami percaya bahwa perdamaian sosial dapat di wujudkan dalam sebuah komunitas dengan adanya polisi yang tidak rasialis.

Kaum anarkis adalah anti kapitalis
Kami percaya bahwa kelaparan dan pengangguran adalah dampak yang disebabkan oleh kapitalis sebagai akibat yang digunakan untuk melawan dan mengontrol kaum pekerja. Hal itu bukan di sebabkan oleh adanya imigrasi dimana sangat sederhana bahwa migrasi akan orang orang dari area yang tanah dan pekerjanya telah di eksploitasi oleh kaum kapitalis, memaksa mereka untuk berpindah tempat. Kami percaya bahwa setiap orang yang berkerja harus mendapatkan upah yang setimpal.

ANARKISME ADALAH SUATU FILOSOFI KEMERDEKAAN, KESETARAAN SOSIAL, DAN MENJUNJUNG TINGGI KEHIDUPAN MANUSIA. BERGABUNGLAH. BERSATU DAN LAWAN UNTUK DUNIA YANG LEBIH BAIK !


-----
ANARKISME MEMBENCI RASIALIS
Catatan : Artikel ini di tulis untuk Anti-Racist Action. Sebagai referensi bagi ARA, dimana anda mungkin dapat merubah nya untuk menggunakan ini. Artikel ini identik dengan keadaan di amerika, dimana mungkin anda dapat merubah atau menghapus nya.

APA YANG KAMI PERCAYAI
Kaum anarkis percaya akan kesetaraan antar semua manusia tanpa memperdulikan darimana dia bersala, warna kulit, atau dimana pun dia lahir. Kami percaya akan kesetraan sosial tidak akan melihat dari secara etnik, jenis kelamin ataupun segala orientasi esecksual. Kami percaya dalam sebuah ekonomi dan komuniti dimana setiap individu dapat bekerja sama untuk mencapai kesejahteraan dan kenyamanan. Anarkisme adalah sebuah filosofi dari kemerdekaan personal, tanggung jawab personal dan tanggung jawabnya terhadap semua orang yang berada di sekelilingnya. Aksi anti rasis akan timbul dari sebuah ide yaitu solidaritas dan tanggung jawab. Solidaritas mungkin akan timbul secara alami setiap saat dikala kita melihat sesuatu yang bertindak tidak adil. Tanggung jawab dan mutual aid akan timbul dimana rakyat akan berstu untuk melawan sebuah musuh.

DARIMANA PAHAM RASIALISME ITU DATANG ?
Rasialisme itu di bentuk oleh kaum borjuis untuk mempertahankan pekerjaan kaum buruh sehingga kaum buruh itu tidak akan bersatu dan akan melawan pada kaum kapitalisme. Rasialisme terorganisasi ketika keluar anggapan dari sistem kelas di Eropa yang menganggap bahwa kulit berwarna hanya bisa kerja di luar. Kaum kaya menyimpulkan bahwa kaum buruh yang mempunyai tugas berat dan mempunyai karakter sebagai buruh akan mereka rekrut dari kaum yang berkulit warna. Kebanyakan dari "Darah Biru" beranggapan kemampuan mereka akan unggul dilihat dari warna kulit. Kekuatan dari kaum pengatur bekerjasama dengan pemilik lahan pertanian untuk memberikan mereka sebagai monopoli akan semua produksi makanan. Bahkan kontrol terhadap lahan pertanian pun kadang kali dilakukan oleh pemerintah. Kaum Kapitalisme juga bekerja sama dengan para saudagar dan pemilik bank yang tidak mempunyai tanah. Para aristocrat berpendapat bahwa seharusnya " non Christian" dan "berwarna" dapat diperjualbelikan sebagai budak belian. Mereka kerap kali menggunakan kekuatan militer untuk merebut lahan para petani kulit "berwarna".

BAGAIMANA KITA DAPAT MELAWAN RASIALISME ?
Kebanyakan orang berpikir kita harus melawan institusi yang "dilegimitasi" oleh rasialisme: Para pemegang pemerintahan ekonomi dan politik memberi sebuah statement bahwa dengan adanya rasialisme majadikan kita lebih dihormat. Namun kita yakini bahwa dengan percaya rasialisme akan membuat kita menjadi pengecut dan memalukan. Kita harus dapat meyakini orang lain dengan cara tanpa kekerasan dan menunjukan kepada mereka bahwa rasialisme itu hal yang buruk. Senjata yang paling baik untuk melawan rasisalisme adalah rasa kebersamaan dan persatuan untuk melawan kekerasan rasial dan eksploitasi rasial. Tujuan utama kita adalah kesetaraan sosialuntuk semua orang. Rasialis memotivasi timbulnya rasa kerakusan dan dengan kekuatannya menjadikan orang lain mejadi bodoh. Kami ingin menghancurkan kaum kapitalisme dengan tujuan untuk memberikan kepemilikan bagi kaum pekerja dan self manajemen bagi kaun pekerja akan tempat kerjanya. Kami ingin menghancurkan pemerintahan dengan membuat divisi untuk melindungi kesejahteraan rakyat dan memberikan kekuatan penuh untuk self-governing. Dengan tanpa adanya para kaum kapitalis, para bos, dan politik professional dan mengembalikan kontrol ekonomi.


------
Pengenalan Singkat Mengenai Apa Itu ANARKI 
Apa itu anarki ?

Seperti juga kebanyakan ide-ide yang menarik, anarki juga sangatlah sederhana saat kita mendalaminya --yaitu bahwa orang-orang akan berbuat sebaik mungkin saat mereka hidup bebas dari penguasa, bebas dari negara dan bebas dari kapitalisme, saling bekerja sama (ko-operatif) dan mengambil segala keputusan dengan kesadaran diantara mereka sendiri, bukannya dengan melakukan sesuatu atas diperintah. Itulah arti sebenarnya kata anarki tersebut, yaitu sebagai "tanpa pemerintah". Kebanyakan dari diri kita telah terbiasa saling berbagi dengan kawan-kawan kita, dengan tetangga kita dan dengan partner kerja kita, jauh sebelum para politikus dan para boss-boss perusahaan mulai mengarahkan dan menentukan hidup kita.

Dalam faktanya, kebanyakan orang tidak dapat berkata apa-apa bila ditanyai pendapatnya tentang para politikus dari partai-partai politik, atau tentang berapa banyak jumlah orang-orang yang begitu menyukai boss mereka, atau hanya sekedar berpikir tentang menciptakan sesuatu yang berguna bagi diri mereka sendiri. Kebanyakan dari mereka hanya mengeluarkan ketidaksukaannya dengan sekedar menggerutu saja. Padahal mengapa hanya berhenti hingga disitu saja? Mengapa tidak kita tinggalkan saja para politikus dan para boss itu untuk kemudian membiarkan orang-orang yang hidup di jalanan di kota atau di sebuah daerah tertentu untuk menentukan sendiri apa yang akan mereka lakukan di daerah mereka dan kemudian saling bekerja sama dengan daerah-daerah lainnya? Mengapa tidak kita biarkan saja mereka yang sudah saling bekerja sama untuk menentukan sendiri bagaimana cara mereka akan bekerja, atau juga malah lebih baik apabila kita juga membiarkan mereka mengerjakan ide-idenya sendiri? Mengapa kita tidak memproduksi hal-hal yang memang dibutuhkan dalam hidup ini, bukannya memproduksi sesuatu hanya demi profit, lalu alangkah lebih bagusnya apabila kita mendistribusikan hal-hal tersebut dengan cara yang seimbang dan sukarela? Hal-hal tersebut diatas bukanlah sebuah platform dari sebuah partai politik. Anarkis berpendapat dan memiliki ide tentang bagaimana sebuah tatanan masyarakat daapt mengorganisir dirinya sendiri tanpa perlu menjadi sebuah "pemerintah yang lain".

Pada masa ini, kita dipaksa untuk menurut kepada para penguasa dengan menggunakan berbagai undang-undangnya dengan tanpa kecuali. Dan seperti apakah masyarakat yang terbentuk dengan menggunakan sistem tersebut? Tak lain adalah masyarakat yang berdiri berdasarkan terhadap penindsan ras, penindasan gender, penindasan prilaku seks, kebangsaan dan spesies. Penindasan berdasarkan kepada kelas dengan menggunakan sebagian besar masyarakat untuk dibuat menjadi tergantung pada sistem kerja yang eksploitatif. Lalu kita dibiarkan untuk memilih salah satu dari para pembual itu untuk memperbaiki hidup kita dalam sistem pemilu. Tapi disaat mereka berkuasa dan memiliki banyak uang, kembali mereka yang berkuasa tidak bisa tersentuh oleh hukum mereka, seperti para tuan tanah, direktur perusahaan, kepala polisi, kepala tentara, dan para elit-elit politik yang kaya raya.

Dalam sistem "demokratis" kita saat ini, masalah terletak juga dalam kebijakan-kebijakan dari tiap-tiap partai politik --setiap kali mereka gagal dalam pemerintahan, mereka selalu berharap bahwa pemerintahan selanjutnya akan beroperasi lebih baik daripada mereka. Tentu saja hal tersebut sangat jarang terjadi. Walaupun partai yang disebut revolusioner sekalipun mengambil alih kursi pemerintahan, mungkin namanya akan berubah tapi esensi dari politiknya --memberikan hidup pada orang lain untuk mengaturnya-- masih tetap sama dan orang-orang akan segera merasa tertipu. Lagipula, kita semua sudah tahu bagaimana kediktatoran "komunis" di Eropa Timur.

Jadi apakah masih ada harapan untuk terjadinya perubahan? Kita tidak perlu mengadakan pemilihan umum karena kita semua sudah tahu apa hasil dari pemilihan umum tersebut, tetapi sementara untuk mulai beraksi untuk setidaknya diri kita sendiri saja terasa amat sulit --karena jelas mereka yang berkuasa tak akan mau menyerah begitu saja dan diatas semua itu kita selalu dibayang-bayangi oleh adanya kengerian apabila dunia ini malahan jadi lebih buruk daripada sekarang. Sepanjang sejarah, telah kita lihat bagaimana orang-orang dimana-mana berusaha mewujudkan impian tersebut, untuk hidup dengan bebas. Kadang mereka berjuang sekedar untuk diri mereka sendiri, kadang juga dalam sebuah gerakan yang besar. Dari Revolusi Petani di Inggris tahun 1381 hingga kejadian Poll Tax Riot (sebuah kerusuhan besar menentang dinaikannya pajak) di Inggris, orang-orang telah bersikap untuk melawan penindasan.

Sejarah singkat dari aksi-aksi anarkis

Memang sejarah selalu merefleksikan kepentingan sang penulis sejarah itu sendiri, dan biasanya tentu saja kelas borjuis. Tetapi menengok kepada sejarah, dengan perspektif anarkis akan tampak lebih jelas kebenaran yang obyektif daripada sekedar cerita-cerita soal para patriot pembela kelas borjuis yang terasa sangat membosankan bagi diri kita semua. Kadang kita bertanya, "Apakah praktek anarki ini pernah dilakukan?" Sesungguhnya, 99% dari eksistensi manusia ini telah diatur secara alamiah apabila kita mau melihat kepada tatanan masyarakat adat. Mereka hidup damai, berdampingan dan bersama-sama tanpa membutuhkan suatu negara ataupun pemerintah, tidak seperti yang kita bayangkan bahwa mereka itu barbar, primitif ataupun bagaimana mereka sangat tidak beradab. Faktanya, beberapa budaya anarkis primitif itu ada yang telah bertahan hidup hingga era modrn ini, yang harus selalu bertahan terhadap pembasmian oleh tangan-tangan korporasi dan para pemilik modal dibantu oleh anjing-anjing militernya, penghancuran ini begitu merusak cara hidup mereka dan memaksakan hidup mereka untuk berubah dari yang bekerja dengan saling menguntungkan, untuk kemudian menjadi bekerja hanya demi upah.

Ide-ide anarkis merefleksikan hasrat dasar manusia yang dapat ditemukan sepanjang sejarah dari Taoisme di Timur dan Freethinking di Eropa yang banyak dianut oleh para petani heretik disana hingga gerakan pertama yang mengatasnamakan gerakan anarkis pada abad ke 19. Ide-ide dan aksi-aksi anarkis tersebar dalam berbagai revolusi sejak dari Revolusi Petani tahun 1381 di Inggris hingga era kebangkitan global tahun 1968. Bagaimanapun harapan orang-orang untuk hidup bebas selalu dihancurkan oleh kekuatan-kekuatan yang tidak setuju dengan terciptanya dunia bebas tanpa penindasan kelas --entah itu dilakukan oleh kaum liberal, reformis, Marxis-Leninis atau apapun. Berikut beberapa contohnya bagaimana aksi-aksi anarkis selalu saja dihancurkan oleh kekuatan-kekuatan tersebut.

Dalam Revolusi Russia tahun 1917, soviet (serikat pekerja) terbentuk secara spontan dan memberi jalan bagi orang-orang untuk mengambil alih kontrol atas hidup mereka sendiri, hingga pada akhirnya Bolshevik menerapkan sistem sentralisasi negara dan menghancurkan setiap federasi indiependen. Di Ukraina, sebuah area seluas 400 mil persegi telah diambil alih oleh sebuah komunal masyarakat tanpa pemerintah dan dijalankan secara kolektif. Salah satu kebangkitan terbesar melawan kediktatoran Bolshevik terjadi apda tahun 1921, saat pelaut-pelaut Petrograd bersama-sama dengan kaum buruhnya menduduki kota Kronstad yang merupakan kota pertahanan milik Bolshevik. Para pejuang Kronstad tersebut akhirnya habis dibantai oleh Tentara Merah Bolsheviks etelah Trotsky berkata, "Pada akhirnya pemerintah soviet, dengan tangan besi, telah membawa Russia lepas dari anarkisme."

Dalam Revolusi Jerman tahun 1918, ide-ide anti-negara telah diletakkan kedalam praktek. Berbagai dewan rakyat didirikan dan mendeklarasikan bahwa mereka independen dan berotonomi penuh. Tapi kemudian ini juga dihancurkan oleh aliansi dari pemerintah sosialis bersama dengan milisi-milisi fasis, leftist yang pro-negara dan kaum sayap kanan, semua bersatu menghancurkan dewan-dewan rakyat tersebut. Anarkosindikalisme (yang berasal dari bahasa Perancis yang berarti serikat) telah menjadi sebuah gerakan para pekerja yang mengorganisir diri melalui federasi-federasi. Contohnya pada tahun 1900 di Argentina, kaum anarkosindikalis mengorganisir pemogokan massal secara beruntun hingga hal tersebut memaksa pemerintah untuk memberlakukan keadaan darurat negara hingga lima kali. Di Amerika, serikat-serikat pekerja yang tergabung dalam IWW (Industrial Workers of the World, atau serikat pekerja industri seluruh dunia) telah terlibat dalam banyak aksi yang berat dan perjuangan panjang yang kadang sukses walaupun pada akhirnya dihancurkan juga oleh represifitas dari kebangkitan serikat serikat-serikat reformis.

Tahun 1936 di Spanyol, para pekerja (terutama mereka yang tergabung dalam CNT --sebuah serikat anarkis) melawan kudeta militer yang dilancarkan oleh kaum fasis, perlawanan itu segera diikuti oleh sebuah revolusi sosial berskala cukup besar yang dijalankan oleh ribuan orang yang mengambil alih kontrol untuk komunitas-komunitas mereka dan bagi tempat-tempat kerja mereka. Gerakan ini dihancurkan pertama kalinya oleh pemerintahan demokratis dimana pada awalnya pemerintahan ini yang dibiarkan berkembang oleh para anarkis karena mengatasnamakan persatuan anti-fasis kemudian malah berbalik memihak kepada kaum fasis.

Setelah banyak dari jaringan mereka yang tersebar di seluruh Eropa dan Amerika dihancurkan, anarkis kemudian diposisikan sebagai penjahat dan kambing hitam atas semua tindakan seperti pemboman dan pembunuhan para politikus dan para tokoh ekonomi yangs ebenarnya dilakukan oleh para individu yang mengalami demoralisasi.

Pengkambing hitaman para anarkis yang sering disebut sebagai "propaganda by the deed" sekitar tahun 1970an mengalami penentangan dengan sendirinya saat di Eropa Barat dan Amerika terbentuk gerakan-gerakan gerilya kota yang tersebar, dimana rata-rata mereka bukanlah kaum anarkis, melainkan kaum Marxis. Gerakan-gerakan gerilya kota yang bersenjata ini menjadi populer di era tahun 70an.

Selain itu, tahun 1970an juga memperlihatkan mulai meningkatnya penentangan terhadap sistem kerja upahan, dimana gerakannya yang paling terkenal terjadi di Italia. Sabotase, pemogokan yang disertai dengan aksi-aski vandalisme sebagai taktik untuk melepaskan diri dari kontrol perserikatan leftist dan partai-partainya seringkali digunakan. Semua itu dilancarkan untuk kembali menempatkan bahwa kebutuhan pokok manusia ada diatas kepentingan pengerukan profit.

Dalam masa ini, gerakan pembebasan perempuan telah muncul kembali sebagai sebuah ide dan gerakan yang massive, melawan penindasan yang sistematis terhadap kaum perempuan dalam sebuah tatanan masyarakat dimana sistem yang berlaku adalah akan harus adanya sekelompok anggota masyarakat yang ditindas hanya demi kelanggengan kedudukan para penguasa. Kaum perempuan telah dikondisikan dan dipaksa untuk berperan hanya sebagai seorang ibu, seorang istri dan hanya boleh berkecimpung dalam dunia karir yang telah ditetapkan. Para anarkis ada dari dulu hingga sekarang, untuk membahagiakan semua orang tapi tidak pernah mengharapkan imbalan berlebih, dan karenanya maka kaum feminis mulai mempertanyakan mengapa kaum perempuan diperlakukan seperti era sekarang ini, digunakan secara seksual dan seluruh ide dan pemikiran kaum perempuan diabaikan begitu saja. Karenanya para feminis berjuang di segala aspek kehidupan, disegala front, untuk membawa berbagai perubahan yang kita dapatkan sekarang ini. Beberapa feminis juga membentuk struktur mereka sendiri untuk menghadapi dengan kehidupan dan mempraktekkan kerjasama yang saling menguntungkan. Satu contohnya adalah terbentuknya sebuah wadah "Consiousness Raising Groups" dimana para perempuan bersama-sama tanpa pemimpin untuk membicarakan tentang hidup mereka, saling mendukung diantara mereka dan mengorganisir kolektif-kolektif. Satu bagian anarkis yang eksis dewasa ini banyak terpengaruh oleh ekologi, yang mencari pemahaman tentang semua kehidupan di muka bumi ini secara keseluruhan termasuk diri kita. Ini adalah salah satu periode paling kritis dalam sejarah kehidupan di muka bumi ini --dengan berakhirnya tahun lalu, 10% spesies lain yang ada di muka bumi ini akan punah. Industrialisme adalah alat yang diciptakan oleh para elit untuk membelenggu kemanusiaan dan mengontrol alam. Dalam usaha untuk menolak krisis ekologis yang mereka ciptakan, kita perlu untuk melenyapkan boss-boss beserta pabrik-pabriknya. Anarkis-anarkis telah menanam pepohonan, menduduki kantor-kantor perusak hutan, merusak peralatan kerja, memblokir jalanan, menyelamatkan ikan paus dan menghancurkan tanaman-tanaman genetik, untuk melawan sebuah sistem yang menghapuskan masa depan dunia dan menciptakan penderitaan untuk saat ini.

Anarki sebagai sebuah visi

Bayangkan hidup di sebuah dunia dimana orang-orang datang bersama-sama untuk membentuk sebuah tatanan masyarakat baru yang bebas dan merealisasikan keinginan mereka. Kota yang telah ditinggalkan dan tak dikenal lagi, dapat menjadi tempat dimana kita dapat benar-benar hidup. Pekerjaan yang selama ini dianggap tak berguna dapat menjadi sesuatu yang penting hingga tercipta sebuah ruang lingkup baru dimana kita dapat beraktifitas dengan nyaman. Kejahatan dapat ditekan serendah mungkin secara drastis dengan mengembalikan masyarakat kepada kehidupan komunitas yang sesungguhnya dimana setiap orang akan saling memperhatikan dan membutuhkan. Dengan menghapuskan industri-industri agrikultur dan ekonominya yang berorientasi pada akumulasi modal, maka sungai-sungai akan mengalirkan lagi air yang jernih dan pepohonan juga akan tumbuh kembali.

Masyarakat kita saat ini telah memperlihatkan cacatnya. Banyak orang yang sudah muak dengan bagaimana kehidupan berjalan, dari penghancuran ekologi hingga penderitaan dan kemonotonan kehidupan sehari-hari. Kita harus menghabiskan sebagian besar hidup kita bekerja mambanting tulang untuk mengahsilkan keuntungan bagi orang-orang yang (biasanya) tidak kita sukai dan melakukan pekerjaan yang sebenarnya hasilnya tidak kita rasakan kegunaannya. Akan tetap sulit untuk membangun hubungan yang nyata dalam komunitas dimana sesama kita sudah ada rasa saling tak percaya, pengasingan dan dimana masyarakat berjalan berdasarkan moto, "menindas atau ditindas untuk bertahan hidup".

Banyak yang tidak lagi mau menerima kebohongan-kebohongan dari penguasa dan menolak pemilu sebagai satu-satunya jalan menuju kehidupan yang lebih baik. Tetapi sinisme dan apatisme juga telah diciptakan dan begitu merebak secara meluas di seluruh dunia ini.

Kita ingin segera melewati ini semua. Karenanya marilah berkata mengenai impian dan keinginan kita. Temukan contoh-contoh tentang seperti apa kehidupan yang kita inginkan, letakkan ide-ide kita ke dalam praktek dalam kehidupan sehari-hari.

Membangun anarki adalah menolong tetanggamu, mencuri dari tempat kerjamu, menanam sendiri makananmu, melempar batu pada polisi anti huru-hara, mendukung aksi-aski pemogokan, menolong menjagakan anak bagi kawanmu, menjawab apabila ditanya, tidak menjadi tipikal seseorang yang diharapkan oleh sistem. Anarki adalah kerjasama yang saling menguntungkan, ko-operasi dan tidak menyerahkan hidupmu pada orang lain untuk mengaturnya. Revolusi bukanlah sesuatu yang akan terjadi begitu saja sehari setelah beberapa ideologi dikukuhkan keberadaannya dan dimengerti oleh semua orang. Revolusi adalah sebuah proses dari individual dan kolektif merebut kembali apa yang telah terebut dari diri kita, menggali kembali kekuatan kita dan menggabungkannya secara bersama-sama. Kadang hal tersebut dilakukan secara bertahap (gradual) dan terkadang dengan melakukan loncatan yang jauh dalam waktu terjadinya perjuangan yang berskala lebih besar.

Inilah apa yang terjadi saat ini di seluruh dunia. Di Brazil, ratusan dari ribuan petani yang mengorganisir diri dalam MST (organisasi gerakan para petani hamba) menduduki lahan-lahan pertanian untuk kemudian dikerjakan oleh mereka secara kolektif. Dalam sebuah kerusuhan di Los Angeles beberapa tahun lalu, kaum miskin perkotaan melakukan revolusi, merampok dan membuat komunitas mereka tertutup bagi pemerintah. Tahun 1994, kaum Zapatista memapankan zona otonomi di berbagai desa di daerah Chiapas, Meksiko. Aksi-aksi mereka, sebagai tanggapan atas diberlakukannya kebijakan-kebijakan pasar bebas, menginspirasikan ide-ide perlawanan bagi banyak orang di seluruh dunia. Sejak tanggal tersebut, orang-orang mulai meningkatkan komunikasi diantara sesamanya, saling mendengarkan dan mempelajari tentang ide-ide beserta aksi-aksi dari individu lainnya. Koordinasi global, desentralisasi dan aksi-aksi anti-kapitalis telah dilangsungkan, memperlihatkan bahwa perlawanan terhadap penindasan dan dominasi sangat jauh berbeda dengan apa yang telah dilakukan oleh kita di waktu yang lampau. Kita telah dihadapkan pada kenyataan bahwa sesuai dengan perkembangan musuh kita, maka bentuk resistensinyapun harus berkembang: seperti kerusuhan yang ditimbulkan di London pada tanggal 18 Juni lalu hingga penggagalan sidang WTO di Seattle di penghujung akhir tahun lalu.

Tetapi anarki juga tetap merupakan perlawanan berskala kecil, tentang penentangan individual terhadap penguasa dan saling bergabung untuk memperkuat diri. Setiap hari, kita dapat belajar cara-cara berhubungan dengan sesama tanpa harus membutuhkan penguasa atau dominasi, tetapi dengan respek yang saling menguntungkan, membangun sebuah dunia yang kita inginkan saat ini juga --dalam hubungan sesama kita, dalam interaksi sosial dan juga dalam perlawanan kita. 


ABC DIALEKTIKA MATERIALIS
Oleh : Leon Trotsky

Dialektika bukanlah fiksi dan bukan pula mistisisme, melainkan sebuah pengetahuan mengenai bentuk pemikiran kita sejauh ia tidak dibatasi ke dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari, tetapi berusaha mencapai sebuah pengertian yang lebih rumit dan proses-proses yang mendesak untuk diperbincangkan. Logika dialektika dan logika formal memikul sebuah hubungan yang serupa dengan hubungan antara matematika tingkat tinggi dengan matematika yang lebih rendah.

            DI sini saya akan mencoba untuk membuat sketsa substansi masalah dalam sebuah format yang sangat ringkas. Silogisme sederhana logika Aristotelian bermula dari preposisi bahwa "A" sama dengan "A". Postulat ini diterima sebagai sebuah aksioma bagi banyak sekali tindakan praktis manusia dan generalisasi-generalisasi elementer. Tetapi pada kenyataannya "A" tidak sama dengan "A". Hal ini mudah untuk dibuktikan jika kita mengamati dua huruf ini di bawah sebuah lensa --satu sama lain sama sekali berbeda. Namun, orang dapat saja berkeberatan, karena mereka semata simbol bagi kuantitas-kuantitas sederajat, contohnya satu pon gula, masalahnya bukan ukuran atau bentuk dari huruf-huruf itu. Keberatan itu tidak penting; pada kenyataannya satu pon gula tidak pernah sama persis dengan satu pon gula --sebuah pengukuran yang lebih teliti selalu menyingkapkan adanya perbedaan. Lagi-lagi orang dapat berkeberatatan: tapi satu pon gula adalah sama dengan dirinya sendiri. Ini juga tidak benar --semua bentukan tanpa bisa diinterupsi berubah dalam ukuran, berat, warna, dan lain sebagainya. Mereka itu tidak pernah sama dengan dirinya sendiri. Seorang sophis akan menanggapi bahwa satu pon gula adalah sama dengan dirinya "pada saat yang tertentu".
            Terlepas dari nilai praktis yang sangat ekstrim meragukan dari "aksioma" ini, ia tidak bertahan juga terhadap kritisisme teoritis. Bagaimana kita harusnya benar-benar memahami kata "saat"? Jika ia adalah sebuah interval waktu yang sangat kecil, maka satu pon gula ditundukkan menjadi sasaran selama berlangsungnya "saat" tersebut pada perubahan-perubahan yang tak dapat dielakkan, atau apakah "saat" adalah sebuah abstraksi yang murni matematis, yaitu, sebuah kekosongan dari waktu? Tapi semua hal eksis dalam waktu; dan eksistensi sendiri adalah sebuah proses yang tidak berhenti dari transformasi; waktu secara konsekuen adalah sebuah elemen fundamental bagi eksistensi. Jadi aksioma "A" adalah sama dengan "A" menandakan bahwa suatu hal adalah sama dengan dirinya sendiri jika ia tidak berubah, yaitu jika ia tidak eksis.
            Secara sepintas kelihatannya "kepelikan-kepelikan" ini tiada berguna. Dalam realita, hal-hal itu amat menentukan arti. Di satu sisi aksioma "A" adalah sama dengan "A" muncul sebagai titik keberangkatan bagi semua pengetahuan kita, di sisi lain sebagai titik keberangkatan segala kekeliruan dan kesalahan dalam pengetahuan kita. Untuk membuat penggunaan yang bebas resiko dari aksioma "A" adalah sama dengan "A" adalah hanya mungkin di dalam batasan-batasan pasti. Ketika perubahan-perubahan kuantitatif dalam "A" adalah tidak berarti bagi tugas-tugas yang ada, maka kemudian kita dapat memperkirakan bahwa "A" adalah sama dengan "A". Contohnya ini adalah cara di mana seorang pembeli dan seorang penjual mengingat satu pon gula, demikian pula kita mempertimbangkan suhu matahari. Sampai waktu sekarang ini kita mempertimbangkan kekuatan mata uang dollar dengan cara yang sama. Tetapi perubahan-perubahan kuantitatif, yang melebihi batasan-batasan pasti, terkonversi menjadi kualitatif. Satu pon gula tunduk kepada tindakan air atau bensin, berhenti menjadi satu pon gula. Satu dollar dalam pelukan seorang presiden berhenti sebagai satu dollar. Untuk menentukan titik kritis pada saat yang tepat di mana kuantitas berubah menjadi kualitas adalah satu dari tugas-tugas yang paling penting serta paling susah di dalam semua bidang pengetahuan, termasuk sosiologi.
            Setiap pekerja mengetahui bahwa mustahil membuat dua benda yang sepenuhnya sama. Dalam perluasan bearing-brass menjadi cone bearings diperkenankan adanya sebuah deviasi atas yang disebut terakhir, yang, bagaimanapun, tidak boleh melampaui batasan-batasan pasti (hal ini disebut toleransi). Dengan mengamati norma-norma toleransi, intinya dipertimbangkan menjadi setara. ("A" adalah sama dengan "A"). Saat toleransi menjadi berlebih, kuantitas berlanjut menjadi kualitas; dengan kata lain, cone bearings tadi menjadi inferior atau sepenuhnya tak berharga.
            Pemikiran ilmiah kita hanyalah satu bagian dari keseluruhan tindak praktek kita, termasuk teknik-teknik. Bagi konsep-kopsep, eksistensi "toleransi" juga ada. Toleransi ini ditegakkan bukan dengan logika formal yang berasal dari aksioma "A" adalah sama dengan "A", tetapi dengan logika dialektis yang berasal dari aksioma bahwa semua hal selalu berubah. "Akal sehat" dikarakterisasi oleh kenyataan bahwa ia secara sistematis melampaui "toleransi" dialektis.
            Pemikiran vulgar beroperasi dengan konsep-konsep macam kapitalisme, moral, kebebasan, negara pekerja, dll. sebagai abstraksi-abstraksi pasti, mengira bahwa kapitalisme adalah sama dengan kapitalisme, moral adalah sama dengan moral, dan seterusnya. Pikiran dialektis menganalisa semua hal dan fenomena dalam perubahannya yang terus berlangsung, sambil menetapkan dalam kondisi-kondisi material dari perubahan-perubahan tersebut yang batas kritis di luar hal yang "A" barhenti menjadi "A", sebuah negara pekerja berhenti menjadi negara pekerja.
            Kekurangan fundamental dari pemikiran vulgar terletak dalam kenyataan bahwa ia berharap untuk mengisi dirinya sendiri dengan cetakan ajeg dari sebuah realitas yang mengandung gerakan abadi. Dengan cara memperketat perkiraan-perkiraan, koreksi-koreksi, kongkritisasi; pemikiran dialektis memberikan sebuah kekayaan mengenai isi dan fleksibitas kepada konsep-konsep; bahkan saya katakan bahwa ini adalah sebuah kelembapan yang bagi sebuah bidang tertentu membawanya lebih dekat pada fenomena yang nyata hidup. Bukan kapitalisme secara keseluruhan, melainkan sebuah kapitalisme tertentu pada sebuah tahap perkembangan tertentu. Bukan sebuah negara pekerja secara keseluruhan, tetapi sebuah negara pekerja tertentu dalam sebuah negara terbelakang dalam sebuah pengepungan kaum imperialis, dan lain-lain.
            Pemikiran dialektis berhubungan dengan pemikiran vulgar dengan cara yang sama seperti sebuah gambar bergerak (motion picture) berhubungan dengan sebuah foto yang ajeg. Gambar bergerak tidak berada di luar hukum foto ajeg tetapi mengkombinasikan sebuah urutan dari foto-foto tersebut sesuai dengan hukum-hukum gerak. Dialektika tidak mengingkari silogisme, tetapi mengajari kita untuk menggabungkan silogisme dalam cara yang sedemikian rupa untuk membawa pengertian kita menjadi lebih dekat pada realitas yang berubah secara abadi. Dalam bukunya, Logika, Hegel mendirikan satu rangkaian ketentuan-ketentuan: perubahan kuantitas menjadi kualitas, perkembangan melalui kontradiksi, konflik mengenai isi dan bentuk, interupsi dari kontinuitas, perubahan posibilitas menjadi hal yang tak dapat dihindarkan adanya, dll., yang sama pentingnya bagi pemikiran teoritis sepenting dalam silogisme sederhana bagi tugas-tugas yang lebih elementer.
            Hegel menulis sebelum Darwin dan sebelum Marx. Berterima kasih kepada impuls kuat yang diberikan Revolusi Perancis kepada pemikiran, Hegel mengantisipasi gerakan ilmu pengetahuan secara menyeluruh. Tetapi karena itu semata sebuah antisipasi, meskipun dilakukan oleh seorang jennius, hal itu menerima sebuah karakter idealistik dari Hegel. Hegel mengoperasikan bayangan-bayangan ideologis sebagai realitas terakhir. Marx mendemonstrasikan bahwa gerakan dari bayangan-bayangan idiologis ini tidak merefleksikan apa-apa kecuali gerakan dari tubuh-tubuh materi.
            Kita menamakan dialektika kita, materialis, sebab ia tidak berakar baik di surga maupun di kedalaman dari "kehendak bebas" kita, melainkan di dalam realitas objektif, di alam. Kesadaran timbul dari bawah sadar, psikologi dari fisiologi, dunia organik dari dunia inorganik, galaksi dari nebula. Di atas tiap undakan tangga perkembangan ini, perubahan-perubahan kuantitatif ditransformasikan menjadi kualitatif. Pikiran kita, terrmasuk pikiran dialektis, hanyalah satu dari bentuk-bentuk ekspresi zat yang berubah. Di dalam sistem ini tidak tersedia tempat bagi Tuhan, Syetan, jiwa kekal, tidak juga norma-norma abadi dari hukum dan moral. Dialektika pemikiran, timbul dari dialektika alam, secara konsekuen memiliki sebuah karakter yang seluruhnya materialis. Darwinisme, yang menjelaskan evolusi spesies melalui transformasi kuantitatif berlanjut pada kualitatif, adalah kemenangan tertinggi dari dialektika dalam seluruh lapangan perkara organik. Kemenangan besar besar lainnya adalah penemuan tabel berat atom dari unsur kimia dan transformasi lebih lanjut dari satu elemen menjadi satu elemen lain.
            Secara erat, transformasi-transformasi ini (spesies, elemen, dll.) berkaitan dengan masalah klasifikasi, sama pentingnya dalam ilmu alam sebagaimana dalam ilmu sosial. Sistem Linneaus (abad ke-18) mempergunakan immutabilitas spesies sebagai titik awalnya, terbatas pada deskripsi dan klasifikasi mengenai pertanian sesuai karakteristik-karakteristik abadinya. Periode infantil dari botani adalah analogis dengan periode infantil logika, karena bentuk-bentuk pikiran kita berkembang seperti semua hal yang hidup. Hanya penyangkalan yang tak dapat disanggah mengenai ide tentang spesies jadi, hanya studi mengenai sejarah evolusi tentang pertanian dan anatominya, menyiapkan basis bagi sebuah klasifikasi yang benar-benar ilmiah.
            Marx, yang dalam perbedaan dari Darwin adalah seorang dialektikus yang sadar, menemukan sebuah basis bagi klasifikasi ilmiah mengenai masyarakat-masyarakat manusia dalam perkembangan kekuatan-kekuatan produktifnya dan struktur kepemilikan yang membentuk anatomi masyarakat. Marxisme memberikan substitusi berupa sebuah klasifikasi dialektik materialistis kepada klasifikasi vulgar mengenai masyarakat dan negara, yang bahkan hingga sekarang masih tumbuh dengan subur dalam berbagai universitas. Hanya dengan menggunakan metode Marx dimungkinkan secara benar menentukan baik konsep mengenai sebuah negara pekerja maupun juga momen keruntuhannya.
            Kita lihat, semua ini sama sekali tidak mengandung hal "metafisik" atau "scholastis" sebagai ungkapan ketidaktahuan yang congkak. Logika dialektis mengungkapkan hukum gerak dalam pemikiran ilmiah kontemporer perjuangan melawan dialektika materialis sebaliknya mengungkapkan sebuah masa lalu yang berjarak, konservatisme dari borjuasi kecil, keangkuhan diri para pengusung rutinitas universitas, dan ... sekilat harapan bagi sebuah alter-life (kehidupan yang berubah).
15 Desember 1939.

Diterjemahkan dan diedit oleh Anonim (Desember 1998), dari Leon Trotsky, The ABC of Materialist Dialectics, diterjemahkan sesuai teks dalam website In Defence of Marxism (http://www.marxist.com), Copyright by La firi/ disalin oleh yashudas